Bertempat di Ruang Kerja Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, @yozarwardi menerima tamu dari HKm Solok Radjo @solokradjo.
Turut didampingi oleh Kabid PPMHA @kusworomulyono, HKm Solok Radjo menyampaikan beberapa hal terkait dengan perkembangan hilirisasi produk Perhutanan Sosial komoditi Kopi Solok Radjo yang telah memiliki Gerai di BIM yang beberapa bulan lalu telah diresmikan oleh Gubernur Sumatera Barat @mahyeldisp
Beberapa hal diantaranya yaitu penjualan harian Gerai @solokradjo sampai dengan saat ini sudah mencapai target per harinya. Selanjutnya untuk penjualan secara umum, Sumatera Barat masih kekurangan produksi Kopi melalui HKm Solok Radjo. Diperlukan support bahan baku yang “premium” dari seluruh penghasil Kopi yang berasal dari Perhutanan Sosial sehingga kapasitas produksi dapat dipenuhi.
Integrasi antar penghasil Kopi Perhutanan Sosial telah dilakukan oleh HKm Solok Radjo bersama Kopi Bantjah yang berasal dari HKm Sikayan Balumuik, Kota Padang. Meskipun kapasitas produksi dari Kopi Bantjah masih minim, Kepala Dinas Kehutanan optimis pemenuhan support bahan baku Kopi baik itu dari jenis Robusta dan Arabica dapat dipenuhi oleh petani hutan yang mengelola Kopi dari kelompok Perhutanan Sosial lainnya di Provinsi Sumatera Barat.
Kini, semakin nyata lah bahwa perhutanan sosial di Sumatera Barat lambat laun mampu menjawab peningkatan pendapatan petani hutan dan kelestarian hutan.