Sumatera Barat terletak di pesisir Barat pada bagian Tengah Pulau Sumatera dan mempunyai luas wilayah sekitar 42,2 ribu km2. Sekitar 56,27 % dari luas wilayah administrasi tersebut merupakan kawasan hutan negara sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.35/Menhut-II/2013 tanggal 15 Januari 2013. Kawasan hutan Sumatera Barat tersebut terdiri atas kawasan hutan untuk fungsi konservasi, lindung, dan produksi sebagaimana diuraikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Luas Kawasan Hutan Sumatera Barat menurut Fungsinya
No. |
Fungsi Kawasan Hutan |
Luas (ha) |
1. |
Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (KSA/KPA) |
806,939 |
2. |
Kawasan Hutan Lindung (HL) |
791,671 |
3. |
Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) |
233,211 |
4. |
Kawasan Hutan Produksi (HP) |
360,608 |
5. |
Kawasan Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi (HPK) |
187,629 |
Sumber: Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2017)
Berdasarkan kondisi tutupan lahannya menurut data Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2017), Sumatera Barat masih memiliki tutupan lahan berhutan sebesar 46 %, yang terdiri atas 14 % hutan primer, 31,6 % hutan sekunder, dan 0,4 % hutan tanaman. Tabel 2 menyajikan luas tutupan hutan untuk masing-masing kabupaten/kota di Sumatera Barat. Meskipun demikian, sekitar 630.695 ha lahan di dalam dan luar kawasan hutan dilaporkan berada pada tingkat kritis dan sangat kritis.
Tabel 2. Luas Tutupan Hutan Sumatera Barat
No |
Kabupaten/Kota |
Tutupan Hutan (ha) |
||
2016 |
2017 |
2018 |
||
1 |
Kabupaten Agam |
56.314 |
55.466 |
56.451 |
2 |
Kabupaten Dharmasraya |
59.300 |
57.988 |
53.594 |
3 |
Kabupaten Lima Puluh Kota |
120.418 |
114.936 |
124.285 |
4 |
Kabupaten Padang Pariaman |
25.361 |
25.810 |
26.210 |
5 |
Kabupaten Pasaman |
219.868 |
219.762 |
216.920 |
6 |
Kabupaten Pasaman Barat |
73.120 |
74.427 |
75.874 |
7 |
Kabupaten Pesisir Selatan |
313.911 |
299.127 |
307.485 |
8 |
Kabupaten Sijunjung |
131.262 |
124.884 |
128.839 |
9 |
Kabupaten Solok |
171.506 |
180.676 |
172.292 |
10 |
Kabupaten Solok Selatan |
203.598 |
168.407 |
195.308 |
11 |
Kabupaten Tanah Datar |
42.716 |
41.214 |
42.416 |
12 |
Kabupaten Kep. Mentawai |
466.882 |
463.094 |
462.263 |
13 |
Kota Bukittinggi |
- |
- |
- |
14 |
Kota Padang |
34.061 |
33.394 |
32.174 |
15 |
Kota Padang Panjang |
354 |
705 |
349 |
16 |
Kota Pariaman |
- |
- |
- |
17 |
Kota Payakumbuh |
198 |
199 |
198 |
18 |
Kota Sawahlunto |
2.190 |
2.319 |
2.318 |
19 |
Kota Solok |
1.087 |
1.128 |
934 |
|
Total |
1.922.146 |
1.863.538 |
1.897.911 |
Sumber: Hasil Interpretasi Peta Citra oleh Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat (2019)
Sebagian besar hutan Sumatera Barat berada pada wilayah perbukitan dengan kelerengan yang agak curam sampai dengan sangat curam karena ketinggian Sumatera Barat juga umumnya sangat bervariasi. Luas areal yang mempunyai ketinggian 0 sampai 100 m dpl meliputi 1.286.793 ha (30.41%), daerah dengan ketinggian 100 – 500 m dpl mencapai 643.552 ha (15,21%), antara 500 – 1.000 m dpl seluas 1.357.045 ha (32,07%), antara 1.000 – 1.500 m dpl terdapat 767.117 ha (18,13%), daerah dengan ketinggian 1.500 – 2.000 m dpl tercatat 113.116,6 Ha (2,67%), dan sisanya daerah dengan ketinggian di atas 2.500 m dpl (sumber: RPJMD Sumatera Barat Tahun 2016-2021).
Dengan kondisi topografi tersebut di atas, potensi sumberdaya alam yang terdapat di Sumatera Barat memiliki berbagai variasi intensitas dan penggunaannya. Pada dataran rendah intensitas penggunaan lahan dapat lebih maksimal, sementara itu pada dataran tinggi intensitas penggunaan lahannya akan dihadapkan pada faktor pembatas lahan. Dataran tinggi di wilayah Sumatera Barat sebagian besar merupakan jajaran perbukitan dan pegunungan termasuk rantai Pegunungan Bukit Barisan yang membentang dari Utara hingga Selatan Pulau Sumatera. Lahan yang ada pada kawasan perbukitan dan pegunungan tersebut dengan kelerengan di atas 40% tercatat 1.017.000 ha (sumber: RPJMD Sumatera Barat Tahun 2016-2021).